Tempuyung merupakan salah satu jenis herbal yang tumbuh dengan bebas di alam tanpa harus membudidayakan, karena dengan mudah kita bisa menemukan tumbuhan tersebut. Terutama di tempat yang terlindungi dari pancaran sinar matahari langsung. Tempuyung sebagai bahan dalam pengobatan tradisional yang sekian lama telah digunakan. Bahkan, saat ini ekstrak daun tanaman ini pun telah dijadikan bahan dasar dari obat dokter.
Tempuyung (sanchus avernis) dikenal dengan berbagai nama lokal, seperti halnya di jombang orang menyebutnya galibug atau lempung kalau di sunda orang menyebutnya rayana. Tempuyung memiliki ciri khas yang dapat dengan mudah dikenali, yaitu pada daunya.Daun tempuyung merupakan daun tunggal yang berbentuk lonjong dengan ujung daun yang runcing. Pada bagian pangkal daun bertoreh warna hijau.Dengan permukaan yang licin dengan tepi yang berombak, bergerigi, dan tidak beraturan. daun yang bergerigi tadi terpusat membentuk roset di dekat pangkal batang.
Tinggi pohon tempuyung yang hanya berukuran antara 60 - 150 cm dengan batang yang berlubang dan bergetah hijau. Bunga tempuyung berupa malai dengan kelopak bebentuk lonceng dan berbulu. Sedangkan buah tempuyung berbentuk kotak dengan rambut hitam dan berusuk lima.
Khasiat Kandungan Daun Tempuyung
Tempuyung sudah sekian lama digunakan sebagai obat tradisional, terutama untuk penyakit batu ginjal karena sifatnya yang diuretik (peluruh). Namun, kandungan tempuyung yang terdiri berbagai mineral dan senyawa aktif membuat tempuyung juga mampu mengatasi aneka penyakit lainnya. Daun tempuyung mengandung ion - ion mineral seperti silika, kalium, magnesium, dan natrium. Daun tempuyung mengandung senyawa organic seperti flavanoid( skeplotei, luteolin 7-0 glukosida, dan apigenin 7-0 glukosida), tarakseterol, inositol, kumarin.(skepoletin), dan asam fenolat (sinamat,kumarat, dan vanilat).
Dengan kandungan tersebut, tempuyung mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti menetralkan dan melancarkan peredaran darah, memperlancar pengaluaran air kencing, menurunkan panas, menawarkan racun, serta pendengaran berkurang, dan tanaman ini juga bisa untuk mengobati bisul
serta wasir.
Tempuyung Peluruh Batu Ginjal
Prestasi tempuyung sebagai peluruh batu ginjal tidak perlu diragukan lagi. Sudah banyak penelitian yang mengamati dan meneliti tempuyung dalam mengatasi batu ginjal. Sifat diuretis pada tempuyung jelas membantu memperlancar pembuangan air kecil sehingga mempermudah peluruhan batu ginjal. Selain itu, kandungan kalium dalam jumlah tinggi pada tempuyung membuat batu ginjal yang berupa kalsium karbonat tercerai berai hingga larut ke dalam urine. Salah satu penelitian yang cukup berpengaruh dilakukan oleh Prof Sarjito dari UGM pad atahun 1963. Artikel lain :Manfaat Daun Sembung untuk Kesehatan
Setelah banyak penelitian yang dilakukan Prof Sarjito, obat dengan bahan dasar tempuyung untuk mengatasi batu ginjal pun sudah tersedia.
Cara Mengolah Tempuyung
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bagian tempuyung yang kerap digunakan dalam pengobatan adalah bagian daunnya. Namun, bagian lain dari tempuyung pun dapat digunakan. Cara mengolah tempuyung pun bisa beragam, bisa direbus dengan air bersama bahan herbal lainnya, atau tanpa bahan herbal lainnya. Bisa juga menggunakan tempuyung kering atau tempuyung segar. Tempuyung juga bisa dinikmati sebagai lalapan, terutama untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Baca juga :Manfaat Kolang Kaling untuk Lutut