Dengan sistem imun, tubuh manusia mampu melawan berbagai penyakit dan bahan kimia yang bisa membahayakan kita. Namun kadang - kadang pertahanan tubuh tidak sepenuhnya berhasil dan terjadi reaksi alergi terhadap sesuatu seperti makanan. Alergi susu sapi pada anak sering dianggap alasan mengapa bayi bersikap rewel atau tidak enak badan. Sekitar 1 dari 50 bayi mengalami masalah alergi susu sapi sampai usia sekitar 4 tahun, sedangkan pada orang dewasa jarang terjadi. Tanda dan gejala adanya kemungkinan terjadi diantaranya : reaksi kulit ( misalnya ruam, gatal - gatal, eksim) dan masalah pernafasan ( misalnya mengi seperti asma). gejala yang terjadu lebih lambah : iritabilitas, perilaku gelisah, diare dan muntah.
Jika terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit alergi seperti halnya, demam dan alergi makanan, bayi lebih mungkin untuk menjadi alergi terhadap sesuatu. Ada kemungkinan bayi akan mengalami alergi susu sapi lebih awal. Selain itu, biasanya dokter juga akan memberikan susu kepada anak saat di rumah sakit. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan apakah anak anda mengalami alergi susu. Jangan panik jika ternyata hasilnya positif, lakukanlah hal seperti ini: Hindari memberikan susu sapi ataupun makan yang mengandung susu sapi. Anda juga perlu menghindari produk susu dan olahannya jika si Kecil masih meminum ASI. Karena protein susu yang menyebabkan alergi dapat menyatu ke dalam SI, dan akan berbahaya jika terminum olehnya. Jika anda memberikan Si Kecil susu formula, ganti dengan menggunakan susu formula yang berbahan dasar kedelai. Jika Si Kecil alergi terhadap susu kedelai, biasanya dokter akan memberikan formula hypoallergenic.
Lihat juga :Perlukah Anak Konsumsi Vitamin Tambahan ?
Selain itu, anda juga bisa mengajak anak anda bermain di luar agar terpapar sinar matahari. Hal inilah yang dapat membantu anak anda mendapatkan vitamin D. Karena pada saat terpapar UV-B, tubuh kita akan menciptakan vitamin D. Namun, perhatikan juga berapa lama anak terpapar matahari dan pada jam berapa. Dengan hanya terpapar tiga kali seminggu selama 10 -15 menit, sebenarnya sudah cukup untuk membuat anak anda mendapatkan cukup vitamin D. Jika anda dalam masa menyusui bayi, anda bisa mencoba untuk sementara berhenti mengkonsumsi susu sapi atau produk turuannya untuk setidaknya selama seminggu. Jika anda berpikir untuk terus melakukannya, konsultasilah dengan ahli gizi atau dokter untuk memastikan kebutuhan nutrisi anda terpenuhi.
Bayi yang Alergi Susu Sapi Pada Anak sering sembuh dengan sendirinya ketika usia satu atau dua tahun, sehingga pada usia tersebut mereka bisa mendapat makanan yang sama seperti anak - anak lain. Demikian , semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.